Dasar - dasar Geologi Migas
Dasar - dasar Geologi Migas
A. Petrologi
Adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari batuan pembentuk
kulit bumi yang mencakup cara terjadinya, komposisi batuan tersebut dan
hubungannya dengan proses-proses dan sejarah geologinya.
Batuan pembentuk kulit bumi secara umum dapat dibagi menjadi
tiga jenis :
1. Batuan Beku
Terbentuk sebagai akibat pembekuan magma didalam permukaan
bumi dan diatas permukaan bumi (lelehan).
2. Batuan Sedimen
Terbentuk sebagai akibat pengendapan material yang berasal
dari pecahan, bongkah batuan yang hancur karena proses alam, kemudian
tertransportasi oleh air, angin, es dan terakumulasi dalam satu tempat serta
termampatkan/kompaksi menjadi satu lapisan batuan baru. Batuan sedimen
mempunyai ciri berlapis sebagai akibat endapan yang berulang.
3. Batuan Metamorf
Batuan metamorf berasal dari batuan beku atau batuan sedimen
yang termalihkan (terubah) di dalam bumi sebagai akibat temperatur dan tekanan
yang sangat tinggi, sehingga terjadi perubahan sifat fisik dan kimia.
B. Perangkap Reservoir
Perangkap reservoir adalah suatu lapisan kedap air
(impermeable) yang membatasi gerakan migas, dimana migas yang masuk ke lapisan
tersebut tidak dapat keluar sehingga terperangkap/terjebak di sana.
Jenis-jenis Perangkap Reservoir:
1. Perangkap Struktur
Perangkap Struktur merupakan perangkap yang paling orisinil
dan sampai dewasa ini merupakan perangkap yang paling penting. Berbagai unsur
perangkap yang membentuk lapisan penyekat dan lapisan reservoir, sehingga dapat
menjebak hidrokarbon, disebabkan karena gejala tektonik atau struktur, misalnya
pelipatan dan patahan.
2. Perangkap Stratigrafi
Levorsen (1958), mengemukakan bahwa perangkap stratigrafi
adalah suatu istilah umum untuk perangkap yang terjadi karena berbagai variasi lateral
dalam litologi suatu lapisan reservoir atau penghentian dalam kelanjutan
penyaluran minyak dalam bumi.
Prinsip perangkap stratigrafi adalah bahwa minyak dan gas
bumi terjebak dalam perjalannya keatas terhalang dari segala arah terutama dari
bagian atas dan pinggir, karena batuan reservoir menghilang atau berubah fasies
menjadi batuan lain.
3. Perangkap Kombinasi
Perangkap hidrokarbon banyak yang merupakan perangkap
kombinasi antara perangkap struktur dengan perangkap stratigrafi.
C. Geologi Minyak Bumi
Geologi minyak bumi adalah salah satu cabang ilmu geologi
untuk mengetahui keberadaan minyak bumi di bawah tanah, kemudian mengeksplorasi
dan memproduksinya. Secara umum ada dua jenis geologi minyak bumi, yaitu
geologi eksplorasi minyak bumi yang mencakup pencarian minyak bumi dan geologi
produksi minyak bumi. Produksi minyak bumi dalam bidang perminyakan bukan
diartikan untuk membuat minyak bumi, tetapi hanyalah membuat fasilitas untuk mengalirkan
minyak bumi dari bawah tanah ke atas permukaan tanah, dengan menggunakan
pemboran dan pompa-pompa.
Teori keberadaan minyak bumi ada dua buah, yaitu teori
organik dan teori anorganik. Teori organik sekarang ini banyak dianut oleh para
ahli geologi, dimana minyak bumi dipercayai dihasilkan oleh sisa-sisa organisma
yang sudah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Sedangkan teori anorganik
kebanyakan berkembang di Eropa Timur dan Rusia di mana para ahli mempercayai
bahwa minyak bumi dapat dihasilkan bukan dari bahan organik. Prinsip geologi
minyak bumi yang sekarang umum dipakai adalah teori organik sehingga minyak
bumi sering disebut bahan bakar fosil. Bila teori anorganik terbukti, maka akan
muncul lagi sumber-sumber minyak bumi yang selama ini belum dieksplorasi.
Batuan Beku
Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah
batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat
pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan
lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa
dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya
terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga
mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini
seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah).
Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang
sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya
lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi
rumah), dan dacite
Batuan Sedimen
Sedimentary rocks atau sering disebut Batuan Sediment Batuan
sedimen terbentuk secara alamiah di permukaan Bumi dari fragmen-fragmen batuan
yang kembali memadat dan mengeras menjadi batuan. Pembentukan batuan sedimen
dipengaruhi oleh tenaga air, angin atau es. Sebagian besar batuan sedimen
memperlihatkan ciri perlapisan. Walaupun hanya 5% kerak Bumi dibangun oleh
batuan sedimen, namun 75% dari batuan yang tersingkap di permukaan Bumi adalah
batuan sedimen. Batuan sedimen diklasifikasi menjadi tiga kategori yaitu :
batuan sedimen klastik, yang berasal dari fragmen-fragmen
batuan sebelumnya;
batuan sedimen kimiawi, yang terbentuk biasanya di laut atau
di danau dari presipitasi bahan mineral yang terlarut;
batuan sedimen organik, yang terbentuk dari bekas atau
cangkang binatang atau tumbuhan. Itulah sebabnya fosil dijumpai hanya pada
batuan sedimen. Yang paling umum dari
batuan sedimen klastik adalah batupasir dan batulempung. Batupasir terbentuk
dari pasir dan batulempung berasal bahan batuan yang lebih halus (lumpur atau
lempung). Batupasir dan batulempung terbentuk dari fragmen-fragmen yang dibawa
angin, air, sungai, arus laut dan glacier. Pasir biasanya diendapkan sebagai
dunes di padang pasir; atau sebagai endapan sungai dan endapan pantai.
Sedangkan lempung yang lebih halus cendrung berada lebih lama mengapung di air
laut dan akan mengendap pada suasana yang lebih tenang, seperti di dasar laut
dalam atau di dasar danau. Tumpukan bahan endapan ini akan membebani dan
menekan lapisan di bawahnya menjadi lebih kompak. Endapan kemudian saling
merekat membentuk batuan keras. Batuan
sedimen kimiawi yang paling umum disebut sebagai batuan evaporit, karena
terbentuk dari proses penguapan air laut atau air danau. Bahan-bahan batuan
yang terlarut di dalam air akan mengkristal membentuk mineral seperti gipsum
dan halit. Gipsum adalah bahan mineral industri yang dipakai sabagai bahan
plester; halit adalah bahan dasar garam dapur.
Yang paling umum dari batuan sedimen organik adalah batugamping
(limestone). Binatang laut seperti koral dan moluska memiliki cangkang yang
terbuat dari bahan kalsium karbonat (CaCO3). Bila binatang-binatang itu mati,
cangkangnya akan teronggok ke dasar laut dan membentuk tumpukan tebal kalsium
karbonat. Tumpukan kalsium karbonat ini akan memadat dan merekat menbentuk batu
gamping. Cangkang binatang atau tumbuhan yang terawetkan menjadi batuan ini
diesebut fosil. Batubara termasuk batuan sedimen organik.
Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang
merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada
sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang
berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih besar
dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan fisika dan/atau
kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau
batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah
gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan
berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka
terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan
diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi
batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada
kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi. Penelitian batuan metamorf (saat ini
tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan pengangkatan) memberikan kita
informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di
dalam permukaan bumi.
Komentar